Sesuatu di luar angkasa yang cukup kuat untuk melontarkan calon bintang keluar dari Bima Sakti dengan kecepatan sejuta mil per jam membingungkan para ilmuwan.
Sekelompok ilmuwan warga pertama kali menemukan objek tersebut saat mereka bekerja pada proyek Backyard Worlds Planet 9 milik NASA, yang menggunakan gambar dari misi WISE (Wide-field Infrared Explorer) milik badan antariksa tersebut. Misi tersebut berlangsung dari tahun 2009 hingga 2011 dan memetakan langit dalam cahaya inframerah. Setelah para ilmuwan di NASA terlibat, mereka mempelajari lebih banyak tentang objek tersebut, termasuk dari apa benda itu dibuat dan dari mana asalnya.
Apa objeknya?
Saat ini, para peneliti di NASA meyakini objek yang terlempar cepat itu, yang mereka sebut CWISE J124909.08+362116.0, pernah hidup berdampingan dengan benda angkasa lain, karena pasangan biner umum terjadi di Bima Sakti. Objek itu juga kemungkinan memiliki massa rendah dan bisa jadi bintang kecil atau katai cokelat, objek yang lebih besar dari planet gas raksasa, tetapi tidak memiliki fusi nuklir yang diperlukan untuk menjadi bintang yang dapat disertifikasi. Mungkin saja itu adalah pasangan katai putih yang menjadi supernova. Jika akhirnya goyah menuju kehancuran diri dan meledak, gaya yang dihasilkan bisa saja memberikan objek yang lepas kendali itu kecepatan yang luar biasa.
Dari mana asalnya?
Penjelasan lain menempatkan CWISE J124909.08+362116.0 di lautan banyak pendamping lainnya.
Data yang diperoleh dari Observatorium WM Keck di Maunakea, Hawaii menunjukkan bahwa objek yang terbang cepat itu sangat tua. Pejabat NASA menulis bahwa objek itu “kemungkinan berasal dari salah satu generasi bintang pertama di galaksi kita.”
Ini sesuai dengan deskripsi gugus bola, kumpulan bintang berbentuk bola yang terdiri dari ratusan ribu hingga jutaan bintang yang usianya bisa sangat tua. Mungkin CWISE J124909.08+362116.0 hidup dalam komunitas yang padat, hanya terpisah oleh jarak rata-rata hanya satu tahun cahaya. NASA mengatakan, “Pertemuan tak sengaja” dengan sepasang lubang hitam mungkin sudah cukup untuk mengirimnya dalam perjalanan satu arah ke ruang antargalaksi.
“Ketika sebuah bintang bertemu dengan lubang hitam biner, dinamika kompleks dari interaksi tiga benda ini dapat melemparkan bintang itu keluar dari gugus bola,” kata Kyle Kremer, anggota tim peneliti dan asisten profesor baru di Departemen Astronomi dan Astrofisika UC San Diego, dalam pernyataan NASA.
Data yang lebih banyak mengenai komposisi unsur pelarian itu akhirnya dapat menjawab mengapa ia begitu luar biasa.